Saat ini kembali
ramai dibicarakan tentang perlunya revolusi
cara mengajar, terlebih-lebih melihat hasil PISA yang menempatkan
Indonesia diurutan bawah. Ketika mendengar perlunya revolusi cara mengajar, saya teringat sewaktu di
bangku kuliah saat kemi membedah buku The
Learning Revolution (Revolusi Cara Belajar) karya Gordon Dryden dan
Dr.Jeannette Vos. Setidaknya ada dua pesan dalam buku tersebut yang masih saya
ingat. Pertama, jika mau melakukan revolusi cara belajar “hampir segala hal adalah mungkin dilakukan”.
Kedua, “tidak perlu menjadi Negara kaya, perusahaan raksasa, atau sekolah besar
untuk memimpin dunia, sebagai terobosan justru lahir dari sekolah dan perusahaan
kecil”.
Revolusi Cara
Mengajar dan Belajar dibutuhkan untuk mengatasi perkembangan di semua bidang
yang serba instan dan cepat. Sudah terdapat cukup banyak model revolusi cara
mengajar dan belajar yang berhasil yang mungkin dapat kita terapkan.Tetapi
tidak semua model tersebut sesuai dengan kondisi di sekolah kita. Gordon Dryden
dan Dr.Jeannette Vos memberikan bukti keberhasilan dalam menerapkan revolusi
cara mengajar dan belajar, di antaranya:
1. Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam
suasana menyenangkan. Contohnya : di Cina, anak-anak berusia delapan sampai
dengan sembilan tahun, di Beijing 21 st Century Experimental School, belajar
bahasa inggris dengan fasih melalui permainan teka-teki silang berukuran cukup
besar, kuis, dan berbagai permainan lain yang menyenangkan.
2. Ciptakan lingkungan yang baik, maka anak-anak yang berasal dari keluarga
miskin sekalipun akan berkembang dalam proses belajar mandiri. Contohnya : di
SD Pantai Tahatai di Selandia Baru, anak-anak berusia 6 tahun menggunakan komputer
untuk membuat CD-ROM dan merencanakan “sekolah masa depan“ mereka sendiri.
Mereka menggunakan Teknik Lego berupa “rumah abad ke-21”. Mereka menggunakan komputer
untuk mengaktifkan unit-unit pembangkit energi surya dan angin yang didesain
agar setiap rumah mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri.
3. Kembangkan kemampuan belajar sebelum masuk sekolah. Contohnya: di daerah
terpencil Montana anak kecil berusia 4 tahun sudah bisa mengeja, membaca dan
menulis juga berhitung sebelum masuk sekolah.
4. Guru-guru mengajar dengan multimedia interaktif pendidikan. Contohnya:
di California, seorang guru bernama Jan Davidson dengan tabungannya dapat
membuat perusahaan multimedia pendidikan yang digunakan sebagai media yang
interaktif.
5. Orang dapat belajar dengan baik ketika mereka mau belajar bukan
ditentukan oleh orang lain. Contohnya : Michael Tan di Christchuurh Selandia
Baru lulus ujian matematika SMU pada usia 7 tahun, Stephen Witte pada usia 12
tahun dapat beasiswa ke universitas.
6. Informasi komplek dapat diserap dan diingat dengan mudah jika siswa
benar-benar terlibat dalm pembelajaran. Contohnya : di Arizona guru SMU dapat
meningkatkan prestasi siswa dari 52% menjadi 93% dengan melibatkan peserta
didik dalam pembelajaran dan menerapkan acceleration leraning.
7. Dengan metode belajar terpadu meskipun anda tertinggal belajar di
sekolah tidak ada kata terlambat. Contohnya : anak usia 11 tahun di Hastings
Selandia Baru yang ketinggalan membaca lima tahun, mampu mengejarnya dalam
jangka waktu sepuluh minggu dengan bantuan pemutar kaset.
8. Teknologi belajar interaktif menyediakan beberapa kesempatan bisnis
terbaik di dunia. Contohnya : di Beijing Cina Clever Software group Company menghasilkan computer tutor dan
berbagai program CD-ROM guna menjamin kelulusan siswa dalam ujian
9. Tipe kecerdasan tidak hanya satu setiap orang memiliki gaya belajar yang
unik sepert sidik jari. Sekolah yang efektif harus dapat mengenali dan
melayaninya. Contohnya : di St. Louis, Missouri para guru di New City School
bersama sama menulis sebuah buku tentang cara mengajar setiap mata pelajaran,
di setiap kelas dengan melayani berbagai tipe kecerdasan yang berbeda.
10. Gunakan dunia nyata sebagi ruang kelas pelajari dan tindaki. Contohnya :
di Alaska, para pelajar di SMU Mt Edcumbe menjalankan perusahaan proyek
percontohan. Salah satu proyeknya ekspor ikan aslamon ke Jepang seniali $
600.000, mereka belajar ilmu pemasaran, bisnis, ekonomi dan bahasa Jepang.
11. Game computer dapat mengubah bebagai aspek dalam belajar. Contohnya
jutaan remaja saat ini mempelajari dasar-dasar geografi dari sebuah game CD-ROM
bernama Where In The Worid is Carmen Sandiego yang dibuat oleh dua pemuda
penggemar kuis asal lowa.
12. Tidak harus menjadi Negara besar untuk memimpin dunia yang menentukan
adalah pemerintahan yang bervisi kedepan. Contohnya: Pemerintah Singapura
pernah mencanangkan visi sekolah berpikir, negara belajar oleh PM Goh Chok Tong
sebagai tujuan abad ke 21. Anggaran total teknologi informasi selama lima tahun
$ 2,5 juta persekolah.
13. System belajar cepat (accelerated
learning) telah teruji selama bertahun tahun di berbagai sekolah bahasa
asing: sekarang system ini harus dimanfaatkan oleh semua orang. Contohnya :
dengan model belajar mandiri revolusioner di Sidney Australia, para pelajar di
SMU Beverley Hills berhasil menguasai bahasa Perancis secara fasih dengan
memadatkan kursus tiga tahun menjadi hanya delapan bulan.
Adakah model Revolusi
Cara Mengajar dan Belajar tersebut di atas yang bisa Anda terapkan atau Anda
memiliki model tersendiri yang lebih hebat. Ingat Barbara Prashing (pemimpin Creative learning Company) Selandia Baru
menyatakan, “orang dari segala usia dapat belajar apa saja jika diberi
kesempatan untuk melakukannya”. Ayo lakukan revolusi cara belajar dengan
kemampuan yang Anda miliki.
Sumber : https://ainamulyana.blogspot.com/2019/12/revolusi-cara-mengajar-dan-belajar.html
0 Response to "Bukti Keberhasilan Menerapkan Revolusi Cara Mengajar dan Belajar Menurut Gordon Dryden dan Dr.Jeannette Vos "
Post a Comment