Bayangan Di Cermin
Di sebuah pulau
terpencil, jauh di tengah lautan, tinggallah sepasang suami istri dengan rukun
dan damai, tidak pernah mengalami persengketaan.
Namun pada suatu
senja, ketika sang suami kembali dari laut, ia menemukan sepotong cermin
terletak di pantai. Diambilnya cermin itu, dan alangkah heran hatinya melihat
bayangan manusia di dalamnya. Inilah agaknya ayahku yang meninggal beberapa
bulan yang lalu, pikirnya.
Cepat-cepat dia
pulang ke rumah. Cermin itu dibungkusnya lalu disimpannya di bawah bantal. Hal
ini tidaklah diceritakannya kepada istrinya.
Keesokan harinya,
ketika istrinya membersihkan tempat tidur, dia menemukan bungkusan itu.
Alangkah kagetnya dia setelah membukanya, dan menemukan ada seorang wanita di
dalam benda yang dibungkus dengan rapi itu.
Suamiku sudah
berkhianat, pikirnya. Dulu dia berjanji akan setia sampai mati. Rupanya sewaktu
ke laut, dia mengambil kesempatan mencari wanita lain.
Ketika suaminya
pulang dari laut senja hari, dia tidak menyambutnya dengan senyum seperti
biasanya, tetapi dengan omelan. “Dulu kamu mengatakan sayalah satu-satunya
wanita di dalam hidupmu. Kamu berjanji setia sampai mati. Tetapi sekarang kamu
punya wanita simpanan,” tuduhnya.
Suaminya kaget. Dia
tidak mengerti apa maksud istrinya. “Lha, ada apa ini? Mengapa kamu bilang saya
punya simpanan?” tanyanya. “Ini! Lihatlah!” teriak sang istri sambil
menyerahkan cermin itu kepada suaminya. Sang suami melihat ke dalam cermin,
kemudian berkata, “Lihatlah baik-baik, ini bayangan mendiang ayahku.”
“Ayahmu?” teriak
istrinya sambil merebut kembali cermin itu. Dia kembali melihat ke dalamnya,
dan kembali terlihat bayangan wanita. “Bohong! Ini wanita!” teriaknya. Dengan
sabar sang suami datang mendekat, sambil berkata, “Mari kita lihat bersama, dan
kita buktikan bayangan siapa yang ada di dalam benda ajaib itu.” Namun,
alangkah bertambah kagetnya mereka ketika melihat sekarang ada dua bayangan di
dalam cermin itu, seorang laki-laki dan seorang wanita.
Dalam kekagetan dan
kebingungan itu, tiba-tiba cermin itu terlepas dari tangan dan jatuh, lalu
pecah berderai. Sekarang tidak ada lagi bayangan laki-laki dan wanita. Dan
mereka pun tidak bertengkar lagi. (Diceritakan kembali oleh Letmiros dalam
“Menulis Secara Populer” oleh Ismail Marahimin, 2001)
0 Response to "Contoh Cerita Berbentuk Dongeng "
Post a Comment