Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Literasi di Sekolah

Mapel Bahasa Indonesia (Skenario Pembelajaran)

Tahap Perencanaan

Yang dilakukan guru bahasa Indonesia pada tahap ini adalah:

1)   Menentukan kompetensi dasar (KD 3 dan KD 4),
2)   Mengidentifikasi jenis teks dan kompetensi yang dituntut dalam KD,
3)   Menentukan materi pokok yang tersirat dalam KD,
4)   Merumuskan sejumlah indikator,
5)   Berdasarkan materi pokok dan sejumlah indikator, guru mengembangkannya menjadi bahan ajar lengkap yang diperoleh dari berbagai sumber yang relevan,
6)   Memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang cocok,
7)   Menyiapkan media pembelajaran yang dianggap sesuai,
8)   Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKS),
9)   Menyusun alat evaluasi pembelajaran yang sesuai,
10)    Menyusun kegiatan (1–9) dalam bentuk skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Tahap Pelaksanaan

Yang dimaksudkan dengan tahap pelaksanaan adalah tahap ketika guru melaksanakan rencana pembelajaran yang disusun dalam Skenario Pembelajaran atau dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Guru melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan peserta didik di dalam maupun di luar kelas. Dalam tahap ini guru membawa semua media, bahan ajar, dan alat evaluasi yang sudah dirancang sebelumnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan kegiatan sebagaimana dirancang dalam skenario yang terbagi atas tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Berikut diuraikan contoh/alternatif pelaksanaan pembelajaran literasi untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dalam bentuk skenario yang meliputi tiga tahap kegiatan: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

KD: Menulis Laporan

Kegiatan Awal

     Peserta didik diajak mengamati gambar-gambar yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi di masyarakat yang dapat dikategorikan penyakit masyarakat (literasi).
     Guru bersama peserta didik melakukan brainstorming yang berkaitan dengan gambar tersebut (gambar apa, jenis-jenis penyakit masyarakat, dampak penyakit masyarakat, dan sebagainya) (literasi).
     Guru mengajak menyimpulkan/menebak topik yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti

Penggalan kegiatan 1: mempelajari informasi dari satu sumber (Pelaksanaan Literasi awal)

     Guru membagikan contoh salah satu jenis teks yang akan dipelajari (misalnya tentang Narkoba).
     Guru menyampaikan tugas peserta didik yang berkaitan dengan teks tersebut (contoh: menandai kosakata yang sulit atau mengidentifikasi isi teks).
     Peserta didik membaca (dalam hati) teks, dengan waktu yang telah ditentukan (literasi).
     Guru memandu peserta didik membentuk kelompok (dengan cara yang kreatif ).
     Guru membagikan lembar kerja (LK) kepada setiap kelompok.
     Guru mengajak peserta didik memahami cara mengerjakan LK.
     Peserta didik mengerjakan LK secara berdiskusi dalam kelompok (tentang struktur, isi teks, dan unsur kebahasaan) (literasi).
     Guru melaksanakan bimbingan kepada peserta didik yang sedang bekerja kelompok.
     Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian dan antarkelompok saling memberikan masukan (literasi).
     Guru memberikan feed back atas jawaban tiap kelompok.
     Peserta didik merevisi jawaban berdasarkan masukan dari guru dan temannya.

Penggalan kegiatan 2: mencari informasi dari berbagai sumber (Pelaksanaan Literasi lanjutan)

     Guru memberikan satu topik yang berkaitan dengan tema ‘penyakit masyarakat’ kepada tiap-tiap kelompok (misalnya, gelandangan, penyalahgunaan narkoba, pencurian, dan sebagainya sesuai dengan jumlah kelompok).
     Guru membagikan teks pada tiap kelompok (tiap kelompok satu topik).
     Peserta didik membaca dan mencatat informasi penting dalam teks tersebut (secara individu dalam kelompok) (literasi).
     Peserta didik mendiskusikan informasi yang ditemukan dari teks untuk menyempurnakan catatannya.
     Guru menugasi peserta didik secara individu menemukan informasi dari sumber lain sesuai topik dalam kelompoknya (ada yang membaca koran, majalah, artikel, browsing internet, bahkan mewawancarai kepala sekolah; sumber tidak hanya berupa teks tertulis, tetapi bisa juga berupa tabel, grafik, gambar, peta konsep, dan sebagainya bahkan bisa juga berupa rekaman audio maupun visual) (literasi).
     Peserta didik membuat ringkasan informasi dari sumber-sumber yang dibaca/diakses dengan bahasanya sendiri (pada saat ini teks-teks harus ditutup/disimpan) (literasi tulis).
     Peserta didik dalam kelompok saling membacakan hasil ringkasannya, kemudian ketua kelompok memilih satu karya yang akan dibacakan di depan kelas sebagai wakil kelompok (literasi lisan).
     Peserta didik menulis teks laporan tentang informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dan berbagai langkah sebelumnya, sesuai dengan topik dalam kelompok masing-masing (literasi tulis). Dalam langkah ini semua sumber harus ditutup.
     Guru memberikan penilaian terhadap hasil tulisan peserta didik dan memberikan masukan (feed back).
     Peserta didik secara individu merevisi tulisannya berdasarkan masukan dari guru (literasi).

Kegiatan Penutup

     Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran, yakni berbagai penyakit masyarakat beserta dampak dan penanggulangannya.
     Peserta didik menyampaikan pendapat tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan (menarik ataukah tidak, disertai alasan yang logis).
     Guru memberikan tugas pengayaan berupa meminta peserta didik membaca di internet tentang topik yang sudah dipelajari atau memberikan remedi pada peserta didik yang belum mampu menulis laporan dengan baik.

Tahap Refleksi

Refleksi merupakan tahap yang dilakukan guru pada saat pembelajaran selesai dilaksanakan. Refleksi berupa upaya melihat kembali segala yang telah dilakukan oleh guru dan peserta didik selama pembelajaran dan tingkat keberhasilannya. Refleksi dilakukan berdasarkan beberapa aspek, yaitu nilai yang diperoleh peserta didik, hasil karya peserta didik, dan hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung.

Dari nilai yang diperoleh peserta didik, dapat direfleksi tingkat ketuntasannya secara klasikal maupun individual. Secara individual dapat digunakan guru untuk melakukan tindak lanjut kepada peserta didik, yakni menyusun program pengayaan ataukah program remedial. Pengayaan dilaksanakan guru kepada peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, sedangkan remedial diberikan guru kepada peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan. Pemberian remedi disesuaikan dengan indikator yang belum berhasil dicapai oleh peserta didik.

Karya peserta didik dapat digunakan untuk bahan pajangan. Pajangan karya peserta didik dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi peserta didik yang lain. Pelaksanaannya dapat berupa kunjung karya maupun karya kunjung. Yang harus diperhatikan guru ketika melakukan kedua teknik ini adalah mengingatkan peserta didik agar membuat catatan tentang hal-hal yang menjadikan mereka dapat belajar dari karya teman yang dipajang. Selanjutnya, nilai dan karya peserta didik dapat dipakai guru untuk menyusun atau melaksanakan penilaian portofolio.

Hasil observasi dapat digunakan guru untuk melakukan tindakan introspeksi/evaluasi atas keberhasilan, kegagalan, ataupun kekurangtepatan strategi, langkah pembelajaran, media, LKS, sumber belajar, bahan ajar, dan alat evaluasinya. Hasil introspeksi/evaluasi atas semua aspek ini dapat digunakan guru untuk rencana perbaikan pembelajaran berikutnya. 

2 Responses to "Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Literasi di Sekolah"

  1. trims, mantap, menambah pengetahuan tentang gerakan literasi

    ReplyDelete
  2. Terima kasih menambah wawasan dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah

    ReplyDelete