10 Macam Pengembangan Kurikulum Wajib Baca di Sekolah

Mengelola sudut baca

Mengelola sudut baca dapat dilakukan lagi di tahap pengembangan dengan menambahkan beberapa langkah. Berikut ini salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola sudut baca dalam tahap pengembangan.

     Wali kelas memandu peserta didik untuk membuat sudut baca.
     Setiap peserta didik menyumbang satu buku untuk sudut baca.
     Ada peserta didik yang bertugas mengelola administrasi peminjaman buku.
     Peserta didik wajib meminjam buku untuk dibaca.
     Peserta didik membuat resume hasil bacaan.
     Peserta didik mengumpulkan hasil serume di loker khusus.
     Wali kelas memeriksa resume di loker sebulan sekali.
     Peserta didik membuat perayaan hasil membaca, misalnya menceritakan hasil bacaan di kelas.

1. Satu Jam Wajib Baca (seminggu sekali)

Kegiatan ini membiasakan peserta didik gemar...

• membaca buku yang disukai,
• membuat resume,
• mengisi jurnal membaca,
• menceritakan isi buku.

2. Kuis Membaca Pagi

Program ini membiasakan peserta didik dengan kegiatan membaca pada pagi hari. Medianya berupa papan yang dilengkapi kotak-kotak kecil sebanyak jumlah mata pelajaran di sekolah. Kotak-kotak ini untuk menempatkan kertas-kertas kuis di tiap mata pelajaran.

Berikut ini panduan pelaksanaan Kuis Membaca Pagi.

     Tiap peserta didik diminta untuk mencari teks (tidak lebih dari satu halaman) yang kemudian ditempel di kertas karton. Teks tersebut dilengkapi dengan soal yang dibuat oleh peserta didik sendiri.
     Tiap peserta didik diberi kode untuk menandai teks tersebut. Seluruh teks dari peserta didik ditempatkan di kotak yang telah disiapkan di kelas.
     Siapkan juga kartu pantau yang berisi tentang nomor urut, tanggal mengerjakan, identitas peserta didik, kode teks dan soal yang dikerjakan!
     Sepakati hari untuk melaksanakan program ini, misal tiap Senin dan Kamis!
     Pada hari yang telah disepakati, seluruh peserta didik memilih kartu soal dan teks sesuai urutan daftar hadir kelas. Kegiatan dilaksanakan pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai. Peserta didik bisa mengambil lebih dari 1 teks dan soal untuk dikerjakan bila waktunya masih mungkin.
     Usai membaca teks dan mengerjakan soal, peserta didik mengisi kartu pantau.

3. Duta Literasi

Duta literasi merupakan peserta didik terpilih yang bertugas untuk mengembangkan program literasi di sekolah. Beberapa kegiatan duta literasi dapat dilakukan, antara lain:

     Wali kelas mengadakan seleksi duta literasi.
     Wali kelas memilih tiga duta literasi .
     Duta literasi dilatih dan dibekali keterampilan membaca dan menulis.
     Duta literasi wajib menjadi teladan membaca dan menulis.
     Duta literasi bertugas memotivasi peserta didik lainnya agar gemar membaca.
     Duta literasi bertugas mengelola sudut baca.
     Duta literasi bertugas mengelola majalah dinding (mading) kelas.

4. Kartu Mandiri

Kartu mandiri berguna untuk memonitor target buku bacaan peserta didik.

• Kartu mandiri berisi catatan buku yang sudah dibaca peserta didik.
• Peserta didik bersama guru menentukan target minimal buku, misalnya untuk SMP minimal 100 buku.

5. Klub Pecinta Buku

Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik membaca buku baru dan membagi hasil bacaan pada teman. Kegiatan dalam klub pecinta buku dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

• membaca buku,
• membuat ringkasan/resensi buku,
• menceritakan isi buku,
• mendiskusikan isi buku.

6. Tantangan Membaca

Tantangan membaca tidak dilaksanakan pada tahap pembiasaan, tapi dapat dilaksanakan setelah sekolah masuk dalam tahap pengembangan. Program ini menantang peserta didik untuk meningkatkan kegemaran membaca. Berikut ini alternatif langkah-langkah kegiatan yang dapat dilakukan:

     mendaftar program tantangan membaca,
     memilih judul buku untuk tantangan membaca,
     meringkas buku, tidak lebih dari dua ratus kata,
     melaporkan rencana daftar bacaan peserta didik dan hasil membacanya pada panitia,
     melaksanakan tantangan membaca,
     memberikan sertifikat pada peserta didik yang berhasil.

7. Penghargaan Membaca

Penghargaan ini bertujuan meningkatkan motivasi membaca peserta didik. Kegiatan penghargaan membaca yang dapat dilakukan antara lain:

• memilih pembaca buku terbanyak dalam tiga bulan,
• memberikan penghargaan dan hadiah buku pada waktu upacara sekolah.

8. Menyusun Portofolio Membaca

Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan membaca peserta didik. Portofolio hasil membaca dapat berupa dokumen bukti fisik hasil membaca misalnya ringkasan buku-buku yang telah dibaca atau jurnal membaca, laporan tugas membaca peserta didik, dan hasil membaca kreatif peserta didik. Berikut langkah-langkahnya.

     Guru meminta semua produk hasil membaca peserta didik untuk dikumpulkan.
     Peserta didik menyiapkan bahan-bahan untuk membuat portofolio (lembar kerja, folder, dan map dokumen).
     Peserta didik menyusun portofolio berdasarkan bentuk dan isi produk.
     Tentukan isi portofolio (semua karya peserta didik atau hasil laporan membaca)
     Bentuk portofolio meliputi identitas peserta didik, daftar isi protofolio atau garis besar portofolio dan kumpulan karya-karya.
     Setiap hari peserta didik mengerjakan portofolio (misalnya lima belas menit setiap sore).
     Portofolio yang telah disusun, kemudian disimpan atau digantung berjajar di kelas secara berurutan.
     Guru memantau dan menilai portofolio yang telah disusun peserta didik.

9. Membaca Berhadiah Buku

Pemberian buku sebagai hadiah dilakukan untuk lebih mendorong peserta didik gemar membaca. Program ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

     Guru bekerja sama dengan pengelola perpustakaan sekolah untuk menyediakan catatan kunjungan peserta didik ke perpustakaan.
     Guru menyosialisasikan kepada seluruh peserta didik tentang program Pembaca Terbaik
     yang akan dilaksanakan setiap bulan.
     Peserta didik akan berkompetisi membaca di perpustakaan sebanyak-banyaknya setiap
     saat. Kunjungan peserta didik ke perpustakaan sekolah dapat dilakukan ketika jam istirahat atau waktu senggang.
     Setiap bulan, guru akan memilih pembaca terbaik di sekolah kemudian diberi hadiah buku dan tercatat di papan Pembaca Terbaik Bulan Ini.
     Pembaca terbaik dipilih berdasarkan frekuensi kunjungan peserta didik ke perpustakaan, jumlah buku yang dipinjam, dan jenis buku-buku yang dibaca serta dipinjam peserta didik.
     Jika sudah berjalan satu tahun, guru atau sekolah akan memilih pembaca terbaik selama satu tahun.
     Pemilihan Pembaca Terbaik dapat dilakukan pada setiap jenjang.

10. Pos Baca

Pos Baca sekolah merupakan tempat bacaan dan membaca di area sekolah yang lebih luas, seperti lorong-lorong sekolah, taman sekolah, kantin, dan sebagainya. Bahan yang dipajang di Pos Baca dapat lebih bervariasi dan seluruh warga sekolah baik peserta didik, guru, kepala sekolah bisa berpartisipasi menunjukkan karyanya melalui Pos Baca tersebut. Berikut cara yang dapat ditempuh untuk mengembangkan Pos Baca.

     Guru dan peserta didik membuat pos baca di sekolah.
     Guru memberikan tugas kepada setiap kelas untuk secara bergiliran menyediakan dan mengganti bahan-bahan bacaan pada pos baca secara rutin.
     Pada tahap awal perlu dikondisikan oleh guru atau kepala sekolah untuk membaca dan memberikan laporan hasil bacaan pada Pos Baca.
     Peserta didik diminta membaca buku di Pos Baca dan memajang karyanya di Pos Baca.

1 Response to "10 Macam Pengembangan Kurikulum Wajib Baca di Sekolah"

  1. Wahh, membaca artikel ini membuat sy jd tambah ilmu. Ternyata banyak trik kegiatan yang membuat anak menjadi suka membaca.
    Trimakasih ilmunya .... Semoga makin sukses.

    ReplyDelete