Strategi Pengembangan Aspek Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

1) Prinsip-Prinsip Pengembangan

Untuk mengembangkan motorik anak usia dini secara optimal, perlu diperhatikan prinsip-prinsip berikut :

a)   Berikan kebebasan ekspresi pada anak. Ekspresi adalah proses pengungkapan perasaan dan jiwa secara jujur dan langsung dari dalam diri anak.

b)   Lakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar dapat merangsang anak untuk kreatif. Kreativitas merupakan kemampuan mencipta sesuatu yang baru yang bersifat orisinil/ asli dari dirinya sendiri. Kreativitas erat kaitannya dengan fantasi (daya khayal), karena itu anak perlu diaktifkan dengan cara membangkitkan tanggapan melalui pengamatan dan pengalamannnya sendiri.

c)   Berikan bimbingan kepada anak untuk menemukan teknik/cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media. Ketika melakukan kegiatan motorik halus, anak menggunakan berbagai macam media/alat dan bahan, oleh karena itu perlu kiranya anak mendapatkan contoh dan menguasai berbagai cara menggunakan alat alat tersebut, sehingga anak merasa yakin akan kemampuannya dan tidak mengalami kegagalan. Latihan menggunakan alat ini dapat dilakukan dengan berbagai gerakan sederhana misalnya bermain jari (finger plays).

d)   Pupuk keberanian anak dan hindarkan petunjuk yang dapat merusak keberanian dan perkembangan anak. Hindari komentar negatif ketika melihat hasil karya motorik halus anak, begitu pula katakata yang membatasi berupa larangan atau petunjuk yang terlalu banyak serta labeling kepada anak. Hal-hal tersebut dapat menyebakan anak berkecil hati, kurang percaya diri dan frustasi dengan kemampuannya. Berikan motivasi dengan kata-kata positif, pujian, dorongan dan reward lainnya sehingga anak termotivasi untuk terus menungkatakan kemampuannnya.

e)   Bimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangan anak. Dalam perkembangan anak terdapat karakteristik perkembangan yang berbeda-beda untuk tiap usia. Karena itu perlu kiranya memperhatikan apa dan bagaimana bimbingan dan stimulai yang dapat diberikan kepada anak sesuai dengan usia perkembangan anak.

f)    Berikan rasa gembira dan ciptakan suasana yang menyenangkan pada anak. Anak akan melakukan kegiatan dengan seoptimal mungkin jika ia berada dalam kondisi psikologis yang baik, yaitu dalam suasana yang menyenangkan hatinya tanpa ada tekanan. Karena itu ciptakan suasana yang memberikan kenyamanan psiklogis da anak dalam berkarya motorik halus.

g)   Lakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan. Dalam mengembangkan kegiatan motorik halus orang dewasa perlu memberikan perhatian yang memadai pada anak, hal ini untuk memberikan dorongan pada anak dan sekaligus menghidari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pertengkaran memperebutkan alat berkarya, atau kegagalan membuat karya atau bahkan kecelakaan ketika anak tidak berhati-hati mengguanakan alat, seperti gunting.

2) Teknik Pengembangan

Dalam melaksanakan pengembangan motorik anak usia dini, ada tiga teknik pelaksanaan yang dapat dilakukan guru yaitu pelaksanaan terpimpin, pelaksanaan setengan terpimpin dan pelaksanaan bebas. Berikut ini akan dipaparkan ketiga teknik pelaksanaan tersebut secara lebih rinci.

a) Pelaksanaan Terpimpin

Pelaksanaan terpimpin adalah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di bawah bimbingan guru atau atas bimbingan guru untuk menghasilkan keterampilan motorik halus yang sudah ditentukan. Pelaksanaan ini terdiri dari 3 macam cara yaitu :

·       Klasikal
Setiap anak dalam kelas melakukan bentuk kegiatan yang sama yang telah ditentukan guru secara individual.
·       Kerja Kelompok Kecil
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil (5-7 anak perkelompok). Setiap kelompok mengerjakan tugas/kegiatan yang berbeda-beda, yang satu dengan lainnya tidak ada hubungan.
·       Kerja Kelompok Besar
Guru memberikan satu tugas besar kegiatan motorik halus, yang dikerjakan bersamasama dengan cara kelas dibagi dalam beberapa kelompok besar (10-20 anak perkelompok), masing-tugas saling berhubungan.

b) Pelaksanaan Setengah Terpimpin

Prinsip pelaksanaan setengah terpimpin adalah “bebas tapi terikat”, artinya anak bebas dalam memilih kegiatan dan cara melaksanakan tugas dengan caranya sendiri, tetapi terikat kepada tugas yang sudah dipilih untuk dikerjakan sampai selesai.

c) Pelaksanaan Bebas

Pada teknik ini anak melakukan kegiatan-kegiatan motorik halus dengan berbagai media kreatif menurut minat masing-masing secara bebas, anak boleh memilih alat/bahannya sendiri, memilih tempat melakukannya serta memilih bentuk-bentuk kegiatan yang disukainya.

Keterangan:
Ketiga teknik pelaksanaan tersebut tidak dilaksanakan secara mutlak, tetapi disesuaikan dengan kemampuan anak, waktu pelaksanaan, jenis tugas yang diberikan serta metode pembelajaran yang diterapkan.

Pada saat awal pembelajaran biasanya guru menerapkan teknik pelaksanaan kegiatan terpimpin dan setengah terpimpin, dengan tujuan mengkondisikan dan membantu anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru ditemuinya.

Setelah itu (karena anak sudah mengetahui kegiatan motorik yang telah dilaksanakan sebelumnya), maka guru dapat menerapkan teknik pelaksanaan bebas. Dalam hal ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan memberikan kebebasan anak berkreasi untuk menumbuhkan minat dan inisiatifnya

1 Response to "Strategi Pengembangan Aspek Perkembangan Motorik Anak Usia Dini "