Pengertian dan Pola Dasar Emosi Pada Anak Usia Dini

Emosi berperan penting bagi anak. Pada usia dini, anak telah belajar tentang emosi, walaupun di usia tersebut anak belum dapat menginterpretasi serangkaian emosi negatif yang diekspresikan orang lain. Sebagaimana dinyatakan oleh Sroufe: ‘By the preschool period, children have learned a great deal about emotion and emotional expression. Although preschoolers are still not very good at interpreting the range of negative emotions that others may express.’

Emosi menunjukkan kondisi perasaan anak. Anak yang sedang gembira akan menunjukkan emosi dengan cara tertawa atau tersenyum. Anak yang sedang sedih akan menunjukkan emosi dengan menangis atau merengutkan wajah. Berbagai emosi yang diekspresikan anak menunjukkan pada orang lain, apa yang anak rasakan atau anak inginkan pada saat tertentu.

Kata ’emosi’ berasal dari bahasa latin yang berarti ’mengeluarkan (to move out), menstimulasi dan memotivasi (to excite). Arti yang sepadan sering digunakan oleh para psikolog yaitu perasaan (affect, feeling), yang dikontraskan dengan kognisi (cognition) ataupun tindakan (action).

Menurut Lindgren, pada dasarnya emosi adalah keadaan antusiasme umum yang diekspresikan dengan perubahan pada perasaan dan kondisi tubuh. ‘Essentially, emotion is a state of generalized excitement that expresses itself in changes in feeling tone and body condition.’

Santrock memandang emosi dari segi psikologis dan gejala yang timbul. Emosi adalah perasaa afeksi yang melibatkan kombinasi stimulasi psikologis (seperti jantung yang berdetak lebih kencang) dan ekspresi perilaku (seperti senyuman atau menyeringai). ‘Emotion as feeling of affect that involves a mixture of psychological arousal (fast heartbeat) and overt behavior(a smile or grimace).

Keinginan memberikan definisi yang komprehensif tentang emosi. Hal itu berkaitan dengan perasaan seseorang saat merasa emosional. Dasar dari emosi adalah kondisi tubuh dan fisiologis . Dengan demikian, emosi akan berpengaruh terhadap persepsi, berpikir dan berperilaku. Emosi dapat diekspresikan melalui bahasa, ekspresi wajah dan bahasa tubuh.

Emosi dapat menjadi pendorong bagi seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu. Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa emosi adalah reaksi yang meliputi perubahan fisiologis, ekspresi tingkah laku dan perubahan perasaan karena suatu kejadian yang dialami seseorang saat menghadapi situasi tertentu.

Pola Dasar Emosi

Ada tiga pola dasar emosi yang timbul pada anak yaitu takut, marah dan cinta (fear, anger and love). Jenis emosi tersebut menunjukkan respon tertentu yang memungkinkan terjadinya perubahan pada perilaku anak. Emosi dapat berubah bukan hanya disebabkn adanya perubahan perasaan , tapi juga karena kondisi lingkungan yang dialami anak.

Hurlock menyatakan ada 3 jenis ekspresi emosi yang umum, yaitu takut, marah dan senang. Rasa takut dapat timbul karena adanya kejadian yang mendadak atau tidak terduga, dimana anak perlu menyesuaikan diri dengan situasi tersebut. Rasa marah biasa muncul pada anak-anak untuk menarik perhatian orang lain.

Rasa senang merupakan bentuk emosi yang menunjukkan kegembiaraan atau keriangan yang dapat siertai dengan ekspresi tawa, senyum sebagai tanda relaksasi tubuh. Ahli psikologi lainnya melihat pola emosi dari segi sumber atau asal emosi itu, yaitu marah, takut dan cinta. Marah terjadi saat anak bergerak menentang sumber frustasi atau masalah. Takut terjadi saat anak bergerak meninggalkan sumber frustasi atau masalah. Sedangkan cinta yaitu dimana anak bergerak menuju ke sumber kesenangan.

0 Response to "Pengertian dan Pola Dasar Emosi Pada Anak Usia Dini"

Post a Comment