Benyamin
Bloom menyatakan bahwa rentangan penguasaan psikomotorik ditunjukkan
olehgerakan yang kaku sampai kepada gerakan yang lancer dan luwes. Dave
(1970)memperjelasnya dengan mengklasifikasikan domain psikomotorik ke dalam
lima kategori mulai dari tingkatan yang paling rendah sampai pada tingkatan
yang paling tinggi sebagai berikut:
1)
Imitation (Peniruan)
Peniruan
yaitu suatu ketrampilan untuk menirukan sesuatu gerakan yang telah dilihat, didengar
atau dialaminya. Jadi kemampuan ini terjadi ketika anak mengamati suatu
gerakan, dimana ia mulai memberi respon serupa dengan apa yang
diamatinya.
Gerakan
meniru ini akan mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot syaraf, karena
peniruan gerakan umumnya dilakukan dalam bentuk global dan tidak
sempurna. Contoh gerakan ini adalah menirukan gerakan binatang,
menirukan gambar jadi tentang suatu gerakan dan menirukan
langkah tari.
2)
Manipulation (Penggunaan Konsep)
Suatu
ketrampilan untuk menggunakan konsep dalam melakukan kegiatan (gerakan). Ketrampilan
manipulasi ini menekankan pada perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan,
penampilan gerakan-gerakan pilihan dan menetapkan suatu penampilan melalui
latihan.
Jadi
penampilan gerakan anak menurut petunjuk-petunjuk dan tidak hanya meniru tingkah
laku saja. Contohnya adalah menjalankan mesin, menggergaji, melakukan gerakan senam
kesegaran jasmani yang didemontrasikan.
3)
Precition (Ketelitian)
Suatu
ketrampilan yang berhubungan dengan kegiatan melakukan gerakan secara teliti
dan benar. Ketrampilan ini sebenarnya hampir sama dengan
gerakan manipulasi tetapi dilakukan dengan kontrol yang
lebih baik dan kesalahan yang lebih sedikit. Ketrampilan ini selain membutuhkan
kecermatan juga proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilannya.
Respon-respon
lebih terkoreksi dan kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
Contoh gerakan ini adalah gerakan mengendarai/menyetir mobil dengan terampil, berjalan
di atas papan titian.
4)
Articulation (Perangkaian)
Suatu
ketrampilan untuk merangkaikan bermacam-macam gerakan secara berkesinambungan. Gerakan
artikulasi ini menekankan pada koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan
membuat urutan tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal
antara gerakan-gerakan yang berbeda. Contoh ketrampilan gerakan ini adalah
mengetik dengan ketepatan dan kecepatan tertentu, menulis, menjahit.
5)
Naturalization (Kewajaran/Pengalamiahan)
Suatu
ketrampilan untuk melakukan gerakan secara wajar. Menurut tingkah laku
yangditampilkan, gerakan ini paling sedikit mengeluarkan energi baik fisik
maupun psikis.Gerakan ini biasanya dilakukan secara rutin sehingga telah
menunjukkan keluwesannya. Misalnya memainkan bola dengan mahir, menampilkan
gaya yang benar dalam berenang, mendemonstrasikan suatu gerakan,
pantomim dan sebagainya.
Berbeda
dengan apa yang dikemukakan oleh Dave, Anita Harrow membagi tingkatan
keterampilan motorik menjadi 5 jenis gerakan, yaitu:
1)
Gerakan
refleks, yaitu tindakan yang ditunjukkan tanpa belajar dalam menanggapi
stimulus. Contoh: Merentangkan, melenturkan badan, menyesuaikan postur tubuh
menurut keadaan.
2)
Gerakan
dasar, yaitu pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk berdasarkan campuran
gerak refleks dan gerakan yang lebih kompleks. Contoh : Menggenggam,
mencengkram, mencekal, menyambar.
3)
Gerakan
tanggap perseptual. Merupakan penafsiran terhadap segala rangsang yang membuat
seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Hasil belajarnya dapat
berupa kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan kecermatan. Contoh : Bermain
tali, menangkap, menyepak.
4)
Kegiatan
fisik, yaitu kegiatan yang memerlukan kekuatan-kekuatan mental, ketahanan,
kecerdasan, kegesitan dan kekuatan suara. Contoh : Semua kegiatan fisik yang
memerlukan usaha dalam jangkauan panjang dan berat, pengerahan otot, gerakan
sendi yang cepat.
5)
Komunikasi
tidak berwacana. Merupakan komunikasi melalui gerakan tubuh. Gerakan tubuh
merentang dari ekspresi mimik muka sampai gerakan koreografi yang rumit.
0 Response to "Klasifikasi/Tingkatan Kemampuan Motorik"
Post a Comment