Dalam era globalisasi, persaingan ketat
diterapkan di dunia ini dalam berbagai bidang. Termasuk diantaranya bidang
pendidikan. Kemajuan-kemajuan dalam bidang pendidikan diraih oleh siapa yang
mampu melepaskan ketertinggalan-ketertinggalan yang melilit dirinya dan mampu
beradaptasi dengan perkembangan jaman.
Seiring sejalan dengan perputaran waktu dan
juga perkembangan teknologi dan informasi, guru dituntut untuk mampu mengejarnya,
karena ia berperan sangat besar dalam menopang sendi-sendi pendidikan.
Namun masih banyak problema atau permasalahan
yang dihadapi seorang guru ketika dihadapkan pada suatu keadaan dimana strategi
proses pembelajaran yang ia terapkan pada murid, belum mampu menyentuh apalagi
membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Untuk itu perlu diteliti dan dicermati
apa permasalahan-permasalahan tersebut dan bagaimana solusinya.
Adapun problema-problema tersebut di antaranya
:
1.
Mengajar dipandang sebagai suatu rutinitas
dalam kehidupan yang sudah bersifat mekanistik, tidak ada tantangan baik dari
dalam maupun luar yang memerlukan pikiran tambahan [1], sehingga kemungkinan
yang terjadi akan menimbulkan iklim yang membosankan dan menjemukan bagi murid.
Dalam konteks ini tujuan akhir pengajaran dan keterlibatan murid kurang
diperhatikan, atau kelemahan dan permasalahan selama ini murid diperlakukan
sebagai obyek dalam proses belajar mengajar sehingga terkesan murid cuma
disuapi dengan satu macam makanan, yang berakibat kurangnya
pengetahuan-pengetahuan lainnya yang sangat diperlukan.
2.
Ketertutupan seorang guru kepada murid
tentang materi yang disampaikan karena khawatir dengan pertanyaan-pertanyaan
murid yang akan mengganggu wibawanya.
3.
Terjadi penggandaan tugas guru dalam
mengajarkan mata pelajaran sehingga konsentrasi guru terbagi-bagi dan akhirnya
guru kurang kompeten di bidangnya.
Adapun solusinya adalah perlu melaksanakan
hal-hal sebagai berikut :
a.
Menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
mempersiapkan secara tertulis materi pengajaran, meng-update dan mengevaluasi
setiap semester serta melihat kembali materi tersebut saat menjelang mengajar.
b.
Harus menunjukkan sikap kasih sayang pada
murid, antuias mendengarkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan, menjauhi sikap
emosional dan feodal seperti cepat marah dan tersinggung karena pertanyaan
murid disalah artikan sebagai mengurangi wibawa.
c.
Hendaknya memperlakukan murid sebagai subyek
dan mitra belajar, bukan sebagai obyek.
d.
Hendaknya bertindak sebagai fasilitator yang
energik dan ikhlas. Lebih mengutamakan bimbingan, menumbuhkan kreatifitas murid
dan interaksi serta komunikasi dengan murid.
e.
Hendaknya bertindak sebagai suri tauladan
bagi kehidupan sosial murid di dalam dan di luar lingkup sekolah.
0 Response to "Problem / Masalah Yang Dihadapi Guru Di Era Globalisasi dan Solusinya"
Post a Comment