8 Pilar Kesuksesan Dalam Mengajar

Kesuksesan dalam proses pembelajaran pasti didambakan oleh setiap guru. Namun mencapainya tidaklah mudah. Walaupun begitu, tidak diperbolehkan baginya untuk putus asa dan berkecil hati. Untuk itu diperlukan bekal-bekal diantaranya adalah strategi dalam mengajar.

Mengajar memang menjadi sebuah rutinitas. Banyak hal-hal positif yang diperoleh dengan mengajar. Dengan mengajar, maka ilmu yang diperoleh menjadi lebih sempurna, karena ilmu yang dipelajarinya akan ditularkan kepada yang lainnya. Suatu pengajaran disebut sukses apabila bisa mencetak kader-kader yang akan menjadi generasi penerus.[2]

Seorang tokoh Islam, Imam Hasan Al-Banna memberikan beberapa catatan tentang pilar-pilar kesuksesan dalam mengajar.

Pertama, kemauan yang kuat untuk menguasai materi yang akan diajarkan kepada murid. Hal ini harus menjadi motivasi bagi para guru. Seorang guru harus mempunyai rasa berat bila meninggalkan kewajibannya untuk mengajar. Selain itu dibutuhkan kemauan yang kuat bagi guru untuk mengajar muridnya dengan ikhlas dan menjaganya supaya tidak tergelincir kepada jalan kesesatan.

Kedua, keteladanan. Mau tidak mau seorang guru akan dilihat muridnya dalam segala hal dan akan dijadikan contoh. Karena itu, guru harus menjadi  contoh yang baik. Ia tidak hanya bisa memberi contoh, tapi bisa menjadi contoh. Menjadi contoh itu lebih sulit daripada memberi contoh. Seharusnya seorang guru menjadi yang terdepan dalam mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan. Guru harus bisa menjadi teladan segi kejiwaan, pemikiran, kemasyarakatan, pengorbanan dan dalam beramal bagi semua orang terutama teladan bagi murid-muridnya.

Ketiga, mempersiapkan rencana-rencana pengajaran. Persiapan adalah sangat penting dalam menentukan kesuksesan suatu pekerjaan, terutama dalam mengajar. Guru harus betul-betul menguasai materi yang akan disampaikan dan mempersiapkan diri dalam segala aspek, terutama aspek psikologi, fisik, intelektual, maupun material.

Keempat, solidaritas personil. Ini mengandung hubungan vertikal yaitu hubungan yang kuat dan baik antara guru dengan murid sehingga lebih mudah menyampaikan ilmu dan materi pelajaran. Selain itu juga mengandung hubungan horizontal yaitu menjaga hubungan yang baik dan kuat antara sesama guru. Perlu dicermati bahwa setiap personil guru harus mampu menjaga kesehatan hati masing-masing.

Kelima, arahan dan kontrol. Hal ini sangat dibutuhkan bagi murid. Murid memerlukan arahan-arahan yang membimbing dan menyejukkan hati. Dengan arahan tersebut, mereka merasa menjadi lebih faham dan mengerti tentang bagaimana harus mengamalkan ilmu yang mereka miliki. Sedangkan kontrol dari guru berperan penting dalam meluruskan murid dan menjaga mereka dari hal negatif yang tidak diinginkan.

Keenam, metode pengajaran yang baik dan tepat. Keberhasilan mengajar sangat ditentukan oleh metode pengajaran yang baik dan tepat. Ketepatan waktu, tema dan cara pengajaran.

Ketujuh, penyegaran aktifitas pengajaran. Penyegaran perlu dilakukan setelah lama melaksanakan aktifitas pengajaran untuk mengusir rasa jemu, penat dan bosan. Banyak alternatif yang dapat dilaksanakan sebagai penyegaran. Diantaranya perkemahan, darmawisata dan olah raga bersama. Dan melaksanakan itu semua, seorang guru harus memperhatikan berbagai problem yang dialami murid agar kegiatan yang dirancang itu tepat sasaran. Hal ini dilakukan dalam rangka dinamisasi suasana pendidikan agar terhindar dari kejemuan yang mengakibatkan non aktifnya hati dan pikiran.

Kedelapan, saling mendoakan. Kita hanyalah manusia yang lemah. Segala yang kita lakukan adalah usaha, sedang hasilnya tetap diserahkan kepada Allah SWT. Seorang guru yang tidak perlu mendoakan muridnya adalah omong kosong akan kesuksesannya.

0 Response to "8 Pilar Kesuksesan Dalam Mengajar"

Post a Comment