Kesuksesan dalam proses pembelajaran pasti
didambakan oleh setiap guru. Namun mencapainya tidaklah mudah. Walaupun begitu,
tidak diperbolehkan baginya untuk putus asa dan berkecil hati. Untuk itu
diperlukan bekal-bekal diantaranya adalah strategi dalam mengajar.
Mengajar memang menjadi sebuah rutinitas.
Banyak hal-hal positif yang diperoleh dengan mengajar. Dengan mengajar, maka
ilmu yang diperoleh menjadi lebih sempurna, karena ilmu yang dipelajarinya akan
ditularkan kepada yang lainnya. Suatu pengajaran disebut sukses apabila bisa
mencetak kader-kader yang akan menjadi generasi penerus.[2]
Seorang tokoh Islam, Imam Hasan Al-Banna
memberikan beberapa catatan tentang pilar-pilar kesuksesan dalam mengajar.
Pertama, kemauan yang kuat untuk menguasai
materi yang akan diajarkan kepada murid. Hal ini harus menjadi motivasi bagi
para guru. Seorang guru harus mempunyai rasa berat bila meninggalkan
kewajibannya untuk mengajar. Selain itu dibutuhkan kemauan yang kuat bagi guru
untuk mengajar muridnya dengan ikhlas dan menjaganya supaya tidak tergelincir
kepada jalan kesesatan.
Kedua, keteladanan. Mau tidak mau seorang
guru akan dilihat muridnya dalam segala hal dan akan dijadikan contoh. Karena
itu, guru harus menjadi contoh yang
baik. Ia tidak hanya bisa memberi contoh, tapi bisa menjadi contoh. Menjadi
contoh itu lebih sulit daripada memberi contoh. Seharusnya seorang guru menjadi
yang terdepan dalam mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan. Guru harus bisa
menjadi teladan segi kejiwaan, pemikiran, kemasyarakatan, pengorbanan dan dalam
beramal bagi semua orang terutama teladan bagi murid-muridnya.
Ketiga, mempersiapkan rencana-rencana
pengajaran. Persiapan adalah sangat penting dalam menentukan kesuksesan suatu pekerjaan,
terutama dalam mengajar. Guru harus betul-betul menguasai materi yang akan
disampaikan dan mempersiapkan diri dalam segala aspek, terutama aspek
psikologi, fisik, intelektual, maupun material.
Keempat, solidaritas personil. Ini mengandung
hubungan vertikal yaitu hubungan yang kuat dan baik antara guru dengan murid
sehingga lebih mudah menyampaikan ilmu dan materi pelajaran. Selain itu juga
mengandung hubungan horizontal yaitu menjaga hubungan yang baik dan kuat antara
sesama guru. Perlu dicermati bahwa setiap personil guru harus mampu menjaga
kesehatan hati masing-masing.
Kelima, arahan dan kontrol. Hal ini sangat
dibutuhkan bagi murid. Murid memerlukan arahan-arahan yang membimbing dan
menyejukkan hati. Dengan arahan tersebut, mereka merasa menjadi lebih faham dan
mengerti tentang bagaimana harus mengamalkan ilmu yang mereka miliki. Sedangkan
kontrol dari guru berperan penting dalam meluruskan murid dan menjaga mereka
dari hal negatif yang tidak diinginkan.
Keenam, metode pengajaran yang baik dan
tepat. Keberhasilan mengajar sangat ditentukan oleh metode pengajaran yang baik
dan tepat. Ketepatan waktu, tema dan cara pengajaran.
Ketujuh, penyegaran aktifitas pengajaran.
Penyegaran perlu dilakukan setelah lama melaksanakan aktifitas pengajaran untuk
mengusir rasa jemu, penat dan bosan. Banyak alternatif yang dapat dilaksanakan
sebagai penyegaran. Diantaranya perkemahan, darmawisata dan olah raga bersama.
Dan melaksanakan itu semua, seorang guru harus memperhatikan berbagai problem
yang dialami murid agar kegiatan yang dirancang itu tepat sasaran. Hal ini
dilakukan dalam rangka dinamisasi suasana pendidikan agar terhindar dari
kejemuan yang mengakibatkan non aktifnya hati dan pikiran.
Kedelapan, saling mendoakan. Kita hanyalah
manusia yang lemah. Segala yang kita lakukan adalah usaha, sedang hasilnya
tetap diserahkan kepada Allah SWT. Seorang guru yang tidak perlu mendoakan
muridnya adalah omong kosong akan kesuksesannya.
0 Response to "8 Pilar Kesuksesan Dalam Mengajar"
Post a Comment