Teknik / Cara Menganalisis Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang.

Adanya peluang usaha merupakan awal dari dimulainya usaha yang akan dilakukan. Peningkatan jumlah usaha baik skala kecil, menengah, dan besar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pemetaan peluang usaha dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.

Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha, sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan. Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari atas daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah.

Terdapat beberapa metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut ini merupakan salah satu metode untuk melakukan pemetaan usaha, yakni analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan. Analisis SWOT
pada usaha pembenihan ikan didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), serta meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha pembenihan ikan sebagai alat penyususn strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha pembenihan ikan dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat.

Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai pembudidaya pembenihan ikan dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi, dan teknik pembenihan ikan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keberhasilan usaha pembenihan ikan.

Hasil contoh studi kasus analisis SWOT untuk usaha pembenihan ikan konsumsi sebagai berikut.

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T) Tersedianya sumber daya alam yang memenuhi kualitas pembenihan ikan Belum optimalnya perkembangan usaha pembenihan ikan

·       Adanya perluasan kesempatan kerja
·       Harga produk/benih ikan yang tidak stabil
·       Tersedianya teknologi yang mendukung
·       Kualitas sumber daya manusia yang masih rendah
·       Permintaan pasar tinggi
·       Harga pakan ikan meningkat
·       Tersedianya lahan
·       Belum optimalnya pemasaran
·       Peningkatan pendapatan
·       Belum adanya konsumen yang tetap
·       Potensi usaha Modal terbatas Adanya daya tarik investasi
·       Adanya hama penyakit
·       Kecukupan hasil pembenihan untuk memenuhi kebutuhan hidup pembudidaya
·       Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit
·       Adanya koperasi
·       Sisa pakan menyebabkan kematian massal

Hasil studi kasus analisis SWOT untuk usaha pembenihan ikan konsumsi diurutkan berdasarkan tingkatan nilai tertinggi yang dipilih oleh koresponden (pembudidaya ikan).

Analisis SWOT berupa hasil perhitungan nilai tertimbang faktor internal dan eksternal, yaitu perhitungan S – W sebagai sumbu horizontal yang merupakan hasil pengurangan antara kekuatan – kelemahan dari faktor internal dan perhitungan nilai O – T sebagai sumbu vertikal, yaitu peluang dikurangi ancaman menghasilkan strategi yang tepat dalam pengembangan usaha pembenihan ikan.

Data tersebut dan setelah dilakukan analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan ancaman. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu sebagai berikut.

a.   Memanfaatkan sumberdaya manusia secara optimal untuk meningkatkan produksi benih ikan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
b.   Meningkatkan potensi lahan yang cukup besar untuk meningkatkan permintaan benih ikan.

3. Peluang Usaha Berdasarkan Pengamatan Pasar

Sumber daya perikanan Indonesia dibagi menjadi dua kategori yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Potensi perikanan di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal, namun produksi budidaya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah produksi ikan berpengaruh langsung terhadap kenaikan konsumsi ikan penduduk Indonesia per kapita per tahun.

Tingkat konsumsi ikan penduduk Indonesia pada tahun 2001 sebesar 9,96 kg/kapita/tahun meningkat menjadi 17,01 kg/kapita/tahun pada tahun 2005. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013), tingkat konsumsi ikan pada tahun 2010 -2012 rata-rata mengalami kenaikan hingga 5,44%. Pada tahun 2010, tingkat konsumsi ikan mencapai 30,48 kg/kapita/tahun, pada tahun 2011 sebanyak 32,25 kg/kapita/tahun, dan pada tahun 2012, tingkat konsumsi ikan mencapai 33,89 kg/kapita/tahun.

Kecenderungan tersebut mendorong berkembangnya usaha-usaha perikanan budidaya, mulai dari pembenihan, pemeliharaan, pengemasan, dan pemasaran.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan benih ikan terus meningkat sehingga dipastikan usaha pembenihan akan terus berkembang dengan pesat. Alasan lain menyatakan bahwa sebagian besar pembudidaya ikan menganggap budidaya pembenihan ikan lebih menguntungkan dibandingkan dengan budidaya pembesaran. Salah satu usaha pembenihan ikan yang berkembang di Indonesia adalah pembenihan ikan lele.

Lele adalah salah satu jenis ikan yang bergizi tinggi, sehingga mendukung asupan masyarakat untuk konsumsi ikan yang kaya akan Omega-3. Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat. Walaupun sebelum tahun 1990an ikan lele belum begitu popular sebagai makanan lezat, namun beberapa tahun belakangan ini lele menjadi makanan popular yang merakyat dan menyebar ke mana-mana.

Berdasarkan data Bank Indonesia (2010), produksi benih per hari > 175.000 benih lele membuktikan bahwa Kabupaten Boyolali menjadi salah satu sentra usaha pembenihan ikan lele di Indonesia. Namun, jika dikaitkan dengan kebutuhan benih lele di wilayah ini yang mencapai > 300.000 benih per hari, membuat peluang usaha pembenihan makin terbuka.

0 Response to "Teknik / Cara Menganalisis Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi "

Post a Comment