Penekanan
pembelajaran literasi pada membaca dan menulis lebih banyak diterapkan di
Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs). Pembelajaran
literasi yang memuat pembelajaran membaca dan menulis, pada dasarnya
membutuhkan kemampuan peserta didik dalam mengumpulkan, mengolah, dan
menyajikan informasi.
Pernyataan ini
mengacu pada pengertian kemampuan literasi adalah kemampuan informasi. Artinya,
kemampuan seseorang menguasai informasi yang berkembang dengan sangat cepat,
mulai dari mengakses, memahami, sampai menggunakannya secara cerdas. Seseorang
dikatakan sudah belajar bila dia sudah menguasai informasi yang diinginkannya.
Kegiatan atau proses
penguasaan informasi terjadi pula pada peserta didik di sekolah. Mereka
dikatakan belajar apabila mereka telah menguasai sejumlah informasi yang berupa
ilmu pengetahuan. Bermacam-macam pengetahuan yang dimaksudkan terdapat dalam
sejumlah nama mata pelajaran. Oleh karena itu, peserta didik dikatakan mampu
menguasai informasi (sudah berliterasi) apabila mereka telah menguasai sejumlah
mata pelajaran. Sebaliknya, dalam rangka menguasai sejumlah mata pelajaran
diperlukan kemampuan literasi.
Setiap mata pelajaran
memiliki ciri khas yang meliputi tujuan, ruang lingkup, dan strategi
penyampaian. Itu sebabnya dalam setiap kurikulum terdapat perbedaan pengaturan
untuk masing-masing mata pelajaran. Berdasarkan ciri khas ini maka dikenal kurikulum
yang mencakup nama mata pelajaran, yaitu Kurikulum Bahasa Indonesia, Kurikulum
Matematika, Kurikulum Bahasa Inggris, Kurikulum IPA, Kurikulum IPS, dan
sebagainya.
Oleh karena masing-masing memiliki perbedaan, maka pelaksanaan pembelajarannya pun berbeda, termasuk bagaimana menerapkan pembelajaran literasinya. Sebagai contoh, pembelajaran literasi bahasa Indonesia berbeda dengan pembelajaran literasi bahasa Inggris, atau dengan Matematika, dengan IPA, IPS, dan seterusnya.
Oleh karena masing-masing memiliki perbedaan, maka pelaksanaan pembelajarannya pun berbeda, termasuk bagaimana menerapkan pembelajaran literasinya. Sebagai contoh, pembelajaran literasi bahasa Indonesia berbeda dengan pembelajaran literasi bahasa Inggris, atau dengan Matematika, dengan IPA, IPS, dan seterusnya.
0 Response to "Proses Penguasaan Informasi Pada Peserta Didik di Sekolah"
Post a Comment