Proses pembiasaan
budaya membaca di rumah atau literasi dalam keluarga dapat dilakukan dengan
beberapa tahapan, antara lain tahap pembiasaan, tahap pengembangan, dan tahap
pembelajaran.
Berikut ini adalah
alternatif contoh pelaksanaannya.
Tahap
Pembiasaan
Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan:
a. Menjadikan
orang tua sebagai teladan (pemodelan)
Kebiasaan orang tua
membaca di rumah, baik membaca koran, majalah, buku, bahkan panduan manual alat
elektronik di hadapan anak, mampu memberikan pengaruh positif terhadap anak.
2. Mengondisikan
lingkungan fisik yang ramah literasi
Hal ini dapat
dilakukan dengan menyediakan sudut baca atau rak buku yang mudah diakses oleh
anak, memajang beberapa dekorasi yang bersifat memotivasi anak untuk membaca,
dan/atau dapat juga dengan jalan memajang hasil karya anak yang dikerjakan di
sekolah atau di rumah, di kamar mereka, atau ruang keluarga.
3. Mengupayakan
lingkungan sosial di rumah yang efektif dan komunikatif
Pola interaksi untuk
saling menceritakan hal-hal yang telah dialami di luar rumah atau mendiskusikan
hasil informasi dari bacaaan yang dibaca di rumah dapat menjadi sarana
komunikasi yang efektif untuk pembiasaan budaya literasi di dalam keluarga.
4. Pembiasaan
membaca minimal 15 menit setiap hari
Hal ini dapat
dilakukan dengan bacaan apapun, yang bersifat “santai”. Bacaan tersebut dapat
berasal dari media cetak berupa majalah, komik bergambar, selebaran iklan,
koran, brosur, petunjuk penggunaan alat teknologi elektronik/digital, dan
lain-lain.
Pembiasaan Membaca di
Rumah
Hal yang cukup
penting adalah pemberian contoh atau
suri tauladan oleh orang tua atau saudara di rumah sehingga anak terbiasa
dengan kegiatan membaca. Ada baiknya pelaksanaan membaca bersama dapat
dijadwalkan, misalnya sebelum makan malam, dengan mengambil tempat yang nyaman
untuk orang tua dan anak. Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan komunikasi yang
baik melalui saling bertanya atau bercerita. Pembiasaan dapat juga dibangun
dengan membaca atau membacakan cerita sebelum tidur sehingga imajinasi dapat
berkembang bersama asa dan impian mereka.
b.
Tahap Pengembangan
Beberapa hal yang
dapat dilakukan pada tahap ini adalah:
Membuat
kartu catatan bacaan
Apabila anak sudah
terbiasa dengan pembiasaan membaca minimal lima belas menit setiap hari di rumah,
langkah berikutnya dapat diikuti dengan pencatatan informasi yang telah didapat
dari bahan bacaannya dalam sebuah kartu.
Kartu ini berisi kolom-kolom
yang mencantumkan tanggal dan komentar pribadi terhadap informasi dari sumber
bacaan yang telah dibacanya. informasi yang diterimanya. Buku-buku pun
diarahkan untuk buku-buku yang terkait dengan pelajaran dan dapat membantunya
menumbuhkembangkan budi pekerti dan meluaskan pengetahuan.
Daftar pertanyaan
untuk tahap pembelajaran:
1.
Apakah
akhir cerita dari kisah tersebut sesuai dengan harapanmu?
2.
Apakah
kamu menikmati membaca buku tersebut?
3.
Siapakah
karakter yang paling penting dalam kisah tersebut?
4.
Apakah
kamu akan membaca buku itu lagi? Mengapa?
5.
Berapa
lama waktu yang kamu butuhkan untuk membaca buku tersebut?
6.
Apakah
kamu akan membaca buku-buku lain yang ditulis oleh pengarang buku tersebut?
7.
Ceritakan
kembali isi cerita yang telah kamu baca!
8.
Adakah
isi buku tersebut yang dapat kamu gunakan untuk mengembangkan materi pelajaran
di sekolah?
Pengujian pemahaman
isi bacaan dalam tahap pembelajaran juga bisa diB ukur dengan skala berikut:
Apakah Anda seorang
pembaca yang baik? (Ya, Mungkin/Ragu-ragu)
a)
Saya
memahami cerita yang saya baca.
b)
Saya
bisa menceritakan pada diri saya sendiri buku yang telah saya baca.
c)
Saya
berhenti dan berpikir ketika saya membaca
d)
Saya
bisa membuat prediksi ketika saya membaca, memperkirakan apa yang selanjutnya
terjadi pada bagian cerita.
e)
Saya
dapat mengaitkan isi cerita dengan materi pelajaran di sekolah. Ya
Mungkin/Ragu-ragu
0 Response to "Contoh Pelaksanaan Pembiasaan Budaya Membaca di Rumah / Literasi Dalam Keluarga"
Post a Comment