Jurnal membaca harian
bisa dibuat secara sederhana atau rinci. Masing-masing memiliki kekuatan dan
kelemahan. Jurnal yang sederhana memang memudahkan peserta didik dalam
mengisikan informasi perkembangan membacanya, namun ia kurang rinci dalam memberikan
informasi.
Sementara itu, jurnal
membaca harian yang lebih rinci memudahkan pemeriksaan atau pemantauan, namun pembuatan
dan pengisian informasi ke dalam tabel mungkin sedikit rumit.
Berikut ini
contoh-contoh jurnal membaca harian. Meski demikian, guru atau sekolah memiliki
kebebasan memodifikasi atau menentukan format jurnal membaca. Yang penting,
jurnal itu dipastikan akan diisi secara rutin oleh peserta didik.
Trimakasih ... artikelnya sangat bermanfaat bagi kami.
ReplyDelete