Dalam tahapan
apresiasi tertinggi, seseorang akan dapat memberikan penilaian dan penghargaan
yang posisif bagi sebuah karya sastra. Ia pun dapat memberikan penjelasan
secara objektif dan mempertanggungjawabkan sikapnya tersebut kepada orang lain.
Setelah melakukan
pilihan kepada sebuah bentuk karya sastra yang menarik pikiran dan perasaan
atau jiwa seninya, seseorang akan merespons karya tersebut dengan dua bentuk
sikap atau jenis apresiatif, yaitu apresiasi yang bersifat kinetik atau sikap
tindakan dan apresiasi yang bersifat verbalitas.
Apresiasi bersifat
kinetik, yaitu sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra lalu berlanjut
pada keseriusan untuk melakukan langkah-langkah apresiatif secara aktif.
Misalnya, untuk bentuk karya sastra berupa prosa fiksi seperti cerpen dan
novel, tindakan apresiatifnya ialah memilih cerpen atau novel yang sesuai
kehendaknya.
Selanjutnya,
membaca dan menyenangi novel sejenis, menyenangi tema atau pengarangnya,
memahami pesan-pesannya, jalan ceritanya, serta mengenal tokoh-tokoh dan watak
tokohnya, bahkan secara ekstrim ada yang berkeinginan mengindentifikasi diri
menjadi tokoh yang digemari dalam karya prosa tersebut.
Puncak dari sikap
apresiasinya ialah ingin dapat membuat karya cerpen atau novel seperti itu.
Setidak-tidaknya dapat memberikan komentar atau tanggapan tentang hal yang
berhubungan dengan novel yang digemari.
Untuk karya puisi, memerhatikan pembacaan puisi, menyukai puisi-puisi tertentu, berusaha memahami makna puisi yang disukai, mengenal para penyair jenis puisi yang disukai, berusaha dapat membaca puisi dengan baik, dan puncaknya berkeinginan dapat membuat puisi sejenis serta menulis tanggapan atau ulasan mengenai puisi itu.
Untuk karya sastra drama apresiasif kinetiknya menyukai pementasan drama, tertentu, mengenal karakter tokohnya, para kru di belakangnya, dan ingin melakonkan tokoh tertentu pada drama sejenis. Sekarang mungkin objeknya lebih kepada bentuk tayangan film yang memiliki unsur-unsur yang sama dengan drama.
Untuk karya puisi, memerhatikan pembacaan puisi, menyukai puisi-puisi tertentu, berusaha memahami makna puisi yang disukai, mengenal para penyair jenis puisi yang disukai, berusaha dapat membaca puisi dengan baik, dan puncaknya berkeinginan dapat membuat puisi sejenis serta menulis tanggapan atau ulasan mengenai puisi itu.
Untuk karya sastra drama apresiasif kinetiknya menyukai pementasan drama, tertentu, mengenal karakter tokohnya, para kru di belakangnya, dan ingin melakonkan tokoh tertentu pada drama sejenis. Sekarang mungkin objeknya lebih kepada bentuk tayangan film yang memiliki unsur-unsur yang sama dengan drama.
Apresiasi bersifat
verbal, yaitu pemberian penafsiran, penilaian, dan penghargaan yang berbentuk
penjelasan, tanggapan, komentar, kritik, dan saran serta pujian baik secara
lisan maupun tulisan. Dalam kaitannya dengan aspek kompetensi menyimak,
apresiasi bermula pada proses mendengarkan penyampaian karya sastra secara
lisan dengan serius dan saksama, kemudian berlanjut pada pencapaian langkah-langkah
apresiasi yang telah dijelaskan di atas.
Untuk pembelajaran
tentang apresiasi sastra, semua bentuk karya sastra yang dapat diperdengarkan
harus dipelajari. Bentuk karya sastra tersebut berjenis prosa dan puisi.
0 Response to "Yang Termasuk Dalam Apresiasi Karya Sastra"
Post a Comment