Macam-Macam Unsur Ekstrinsik Karya Sastra dan Contohnya

Dalam meresensi prosa, penulis resensi dapat pula mengupas sedikit mengenai unsur ekstrinsik prosa yang diresensi.

Unsur-unsur ekstrinsik karya sastra antara lain sebagai berikut:

(1) latar belakang pengarang
(2) tujuan membuat karya
(3) kondisi sosial budaya dan lingkungan yang memengaruhi karya itu tercipta
(4) kultur budaya pengarang
(5) pengalaman pengarang

Di samping mengamati unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya, kita juga harus melihat keunggulan dan kelemahan karya sastra tersebut. Keunggulan bukan hanya dari sisi cerita saja tapi juga dari segi fisik buku, misalnya gambar sampul, ilustrasi, pembagian subjudul, atau kualitas kertas. Demikian juga pada aspek kelemahan atau kekurangannya.

Contoh Resensi Novel

Kisah Kehidupan Manusia

Judul : Belenggu
Pengarang : Arm.n Pane
Penerbit : Dian Rakyat
Tahun : 1983, Cetakan XVII 1995

Novel karya Arm.n Pane dengan tebal 150 halaman ini mempunyai sejarah yang menggemparkan. Cerita ini pernah ditolak oleh Balai Pustaka, ramai dipuji dan dicela, tetapi akhirnya urung menjadi salah satu novel klasik modern Indonesia yang harus dibaca oleh orang terpelajar di Indonesia.

Arm.n Pane ialah seorang romantikus yang suka mengembara dalam jiwanya. Ia identik dengan zaman baru. Hal ini memengaruhi isi cerita ini sehingga dianggap sebagai sesuatu yang baru.

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran, namun dominan menggunakan alur maju. Walaupun demikian, dapat membawa para pembacanya menelusuri cerita demi cerita. Cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita ini berlainan dengan cara yang biasa dipakai pengarang lain. Tokoh Sumartini digambarkan sebagai seorang modern yang mandiri dan memiliki ego yang tinggi. Rohayah digambarkan sebagai sosok yang lemah lembut, penyayang, penuh perhatian, tetapi memiliki masa lalu yang kelam.

Gaya bahasa yang dipergunakan dianggap sebagai gaya yang baru dan berbeda. Pengarang novel ini banyak menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Belanda yang membuat para pembacanya tidak mengerti dan harus menerka sendiri maksudnya. Di dalam karyanya, pengarang pandai menyelipkan ungkapan-ungkapan yang disusun secara menarik sehingga menimbulkan suasana romantik.

Para tokoh yang dilukiskan dalam novel ini hampir menyerupai karikatur karena terlalu berlebihan. Dalam melukisnya, pengarang melukiskan pikiran dan semangatnya. Gambaran Arm.n terhadap tokohnya tidak tegas dan konsekuen. Namun demikian, buku ini membawa kemajuan bagi sastra Indonesia karena cara penyampaiannya yang unik. Tidak rugi kita mencoba membacanya.

Novel ini banyak mengandung amanat yang sangat bermanfaat bagi pembacanya, pengarang mengajarkan kita untuk berbagi dan berkorban untuk orang lain. Hal yang menarik dari cerita ini permainan perasaan pengarang yang memberikan suasana romantis. Pengarang menyelipkan pertanyaan yang tersirat dari awal hingga akhir cerita.

Namun dengan segala keindahan dan kelebihannya, buku ini membuat kesulitan bagi pembacanya untuk menangkap maksud pengarang karena banyaknya menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Belanda. Pemakaian ungkapan dan kiasan dalam kalimat membuat cerita ini terasa berat. Meski demikian cerita ini tetap memikat dan penuh dengan muatan pesan yang dapat direnungkan dan diterjemahkan lebih dalam. (Panduan Materi SMA/MA UAN dari Strategi
Sukses oleh Agus P. 165-167) 

Contoh Resensi Prosa Nonfiksi
:
Sikap Kritis Diperlukan Dalam Memahami Iklan

Judul : Jalan Tengah Memahami Iklan
Pengarang : Ratna Novianti
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun : 2002

Iklan sekarang ini sudah tak asing lagi bagi kita. Hampir setiap hari mata kita ditabrak iklan. Iklan di mana-mana. Karena itu, survei menunjukkan bahwa tak kurang dari 70 persen responden mengaku suka menirukan iklan yang ditayangkan media, baik ucapan atau narasi, jinggle atau lagu, gerakan hingga meniru sosok yang menjadi pemeran iklan. Proses imitasi ini menurut Ratna Novianti terjadi mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Buku ini ingin mengetengahkan bagaimana iklan itu menyebar dan bagaimana sejarah iklan itu sendiri. Kajian ini sesungguhnya mengarah pada bagaimana iklan itu harus dibaca. Iklan sudah terbesar di berbagai tempat. Pesatnya periklanan di negeri kita terjadi setelah Orde Lama tumbang. Orde Baru cenderung memberi perhatian pada masalah ekonomi sehingga memberi angin segar industri periklanan.

Periklanan mulai diakui secara jelas dan fungsinya sebagai tangan panjang pemasaran barang atau jasa. Ditambah kian maraknya media, semakin terbukanya situasi ekonomi menyebabkan industri periklanan tumbuh subur.

Studi tentang bagaimana membaca iklan objek kajiannya adalah teks-teks iklan. Menurut Ratna pada awal tahun 1970-an, presentasi iklan sangat terbatas pada teknologi dan sumber daya yang tersedia. Presentasinya didominasi naskah atau copy. Pada dekade tahun 1980-an, iklan tidak lagi menerapkan pendekatan demografi dalam mendekati audiens.

Pendekatan psikografi mulai menjadi tema utama. Pola bahasa iklan mengalami perkembangan sesuai gaya hidup yang dilekatkan pada produk. Era baru dalam periklanan Indonesia diawali berkembangnya iklan televisi. Dengan kekuatan audio visualnya, televisi menjadi sebuah media iklan yang efektif. Apalagi ekonomi masyarakat dewasa ini diwarnai hasrat berbelanja yang luar biasa. Mereka belanja terkadang karena membaca iklan di media. Sistem ekonomi yang berbasis perilaku komsumtif tumbuh lewat citraan dan pemirsa terhipnotis produk yang ditawarkan.

Ratna menyarankan kepada pembaca soal sikap kritis dalam menerima iklan. “Apalagi iklan juga merupakan salah satu media yang digunakan dalam upaya penguatan ideologi. Dengan demikian, kajian kritik ideologi atas isi media tetap revelan untuk dilakukan,” begitu simpulannya (halaman 143). Dan buku ini kiranya sangat menarik sebagai kajian memahami iklan.

( Kedaulatan Rakyat : Arwan Tuti Artha dalam Strategi Sukses, oleh Agus P. 168)

Memberi Tanggapan terhadap Puisi

0 Response to "Macam-Macam Unsur Ekstrinsik Karya Sastra dan Contohnya"

Post a Comment