Struktur
Organisasi TLS
Struktur Organisasi
TLS di Sekolah terdiri atas Ketua TLS (guru) dan anggota (minimal ada pengurus
perpustakaan/taman baca sekolah dan guru lain). Posisi TLS dalam Struktur
Organisasi Sekolah setara dengan Tim Adiwiyata sekolah. Berikut adalah gambaran
struktur minimal TLS (anggota bisa lebih banyak lagi).
Tugas
TLS
Dalam kedudukannya
sebagai sebuah tim ada beberapa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) TLS untuk
menumbuhkembangkan GLS di tiap sekolah. Adapun tugastugas minimal TLS
berdasarkan tahap-tahapnya adalah merencanakan, melaksanakan, melaporkan, dan
melakukan asesmen serta mengevaluasi pelaksanaan GLS. Bila diperlukan, ada
pendampingan dari pihak eksternal pada tahap awal.
Perencanaan dilakukan
untuk tahap pembiasaan dengan menjadwalkan lima belas menit membaca setiap hari
dan berbagai langkah untuk menyukseskan peningkatan minat baca peserta didik
(mengubah pola pikir dan menjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan).
Dalam hal ini dapat
dibuat survei sederhana mengenai minat baca untuk menjaring tema-tema yang
disukai peserta didik; membuat daftar buku yang direkomendasikan berdasarkan
hasil survei; merancang pengembangaan perpustakaan dan sudut baca; merancang
pengembangan jejaring internal dan eksternal.
Pelaksanaan dilakukan
dengan mengawal pembiasaan membaca lima belas menit setiap hari; memastikan
keberlangsungan program-program GLS.
Melaksanakan monitoring
dan evaluasi internal; berupaya membangun jejaring dengan pihak eksternal
termasuk pelibatan publik dalam menggalang pelaksanaan GLS serta pencitraan GLS
dengan berbagai acara; turut serta mengembangkan perpustakaan, sudut baca
sekolah, dan bekerja sama dengan guru serta peserta didik untuk membangun sudut
baca kelas; mengupayakan ekosistem sekolah yang literat.
0 Response to "Struktur Organisasi Tim Literasi Sekolah "
Post a Comment